BolaStylo.com - Pemain asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid keluhkan cuaca panas di Indonesia yang sangat berbeda dengan Eropa.
Zlatan Ibrahimovic versi Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid mengeluh soal cuaca yang sangat panas di Indonesia.
Mahmoud Eid mengaku memerlukan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan cuaca di Surabaya yang memang berbeda seperti di Eropa.
Ia mengaku selama lima tahun membela tim nasional dan itu membuatnya butuh waktu cukup lama untuk dapat beradaptasi.
Mahmoud resmi diperkenalkan sebagai pemain asing Persebaya untuk Liga 1 2020 pada 7 Januari 2020.
Baca Juga: Kiper Timnas Indonesia Ungkap Alasannya Gabung Persib Bandung
"Di sini panas dan sangat berbeda dengan Eropa," ucap Mahmoud Eid seperi dikutip BolaStylo.com dari Kompas.com.
"Saya telah banyak bermain di Asia dengan tim nasional selama lima tahun.
"Ini akan membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi," imbuhnya.
Sosok yang memiliki paras dan bentuk tubuh yang diklaim mirip Zlatan Ibrahimovic ini diplot sebagai pengisi second striker dan juga winger di Persebaya.
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia Masters 2020 - Antisipasi Duo FajRi Tanding Larut Malam
Pemain timnas Palestina ini diketahui mampu mengisi kedua posisi tersebut dan bermain sama baiknya.
Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020, Mahmoud mengaku antusias karena sambutan yang sangat baik dari Persebaya.
Ia pun membeberkan hal pertama yang akan dilakukan sebagai salah satu persiapan bersama tim mengarungi kompetisi musim ini.
Yakni berusaha mengenali setiap orang di lapangan, baik itu pemain hingga jajaran pelatih Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Fakta Menarik Berlabuhnya Makan Konate ke Persebaya Surabaya
"Saya sangat bahagia dan mereka menyambut saya dengan baik. Saya ingin memberikan rasa yang sama," ujar Mahmoud.
"Mereka sangat baik, jadi pertama saya akan berusaha mengenali setiap orang dan mengenali semua pemain bagaimana mereka bermain di lapangan," imbuhnya.
Source | : | Kompas.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR