"Pasien diidentifikasi terkenan Listeria monocytogenes adalah umum, dan orang-orang bisanya tidak memilikinya terlalu tinggi," kata kepala teknis rumah sakit.
Pada kondisi yang dialami Zhou Ayi, bakteri yang ada di dalam darahnya mampu menembus penghalang plasenta hingga menyebabkan meningitis dan sepsis neonatal.
Baca Juga : Singapore Open 2019 - Kalahkan Juara Bertahan, Aksi Anthony Ginting Disebut Mirip Balerina
Kondisi ini membuat infeksi bakteri dan menyerang saraf pusat jika daya tahan tubuh seseorang sangat rendah.
Alhasil kondisi tersebut menyebabkan seseorang mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang.
Menurut penuturan dari dokter, bateri langka tersebut bisa tumbuh pada suhu 2 derata celcius, 42 derajat celcius, dan dalam suhu kulkas serta hidup dalam susu, daging, salad, es krim, maupun sayuran.
Baca Juga : Kemenangan Manchester United atas West Ham Memakan Satu Korban
Zhou sendiri mengaku kalau keluarganya terbiasa memasak beras yang sebelumnya telah disimpan di kulkas.
"Keluarga saya biasanya mengambil beras dari lemari es dan menaruhnya di microwave selama 20 detik, mungkin tidak panas," katanya.
Meski begitu, Zhou kini dikabarkan tengah berada dalam kondisi yang semakin membaik.
Baca Juga : Curhat Viktor Axelsen Usai Langkahnya Terhenti di Semifinal Singapore Open 2019
Mengenai hal itu, dokter mengimbau Zhou agar memerhatikan kebersihan makanan dan membedakan antara bahan mentah dengan makanan yang dimasak.
Sebagai upaya pencegahan penyakit menular, dokter menyarankan Zhou untuk memasak makanan dengan air bersih, memasak dengan suhu yang aman, serta memakannya setelah makanan dingin.
Source | : | intisari |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR