"Vertonghen berada pada keadaan yang tidak seharusnya ia kembali ke lapangan," tulis Taylor Twellman.
"TINDAKAN YANG MENYEDIHKAN dari staf medis Tottenham," tulisnya lagi.
Important for Everyone to have....here is the SCAT5 test that #FIFA lists as the “Concussion protocol”. Everyone should keep this handy when you see the buzzwords but my question is how do you do all of this when someone has blood coming out their nose?! ???????????? #UCL. pic.twitter.com/sX4ettCjvm
— Taylor Twellman (@TaylorTwellman) 1 Mei 2019
Tak sampai disitu, Twellman juga mengunggah gambar tes SCAT5 yang merupakan panduan untuk FIFA sebagai protokol gegar otak.
Mantan pemain Tottenham, Edgar Davids juga memberi komentar atas kejadian 'menyeramkan' yang dialami juniornya tersebut.
Baca Juga : Jadwal Garuda Select Bulan Mei 2019, Dua Klub Besar Kota London Siap Menghadang!
Ia juga menyayangkan, sangat beresiko bagi Vertonghen untuk kembali ke lapangan dalam keadaan seperti itu.
"Saya mengalami begitu banyak gegar otak selama karier saya, Anda harus diam dan melakukan apa yang diperintahkan," ucap Edgar Davids.
Vertonghen has been in a war.pic.twitter.com/JSQGQ4UQg5
— amadí (@amadoit__) 30 April 2019
"Kembali ke lapangan sangat berisiko bagi Vertongen, karena jika ia terkena pelanggaran lagi, itu akan sangat berbahaya."
"Jika pemain mengatakan dia baik-baik saja, sulit bagi tim medis profesional (dalam sepak bola) untuk mengatakan 'tidak, Anda tidak bisa kembali bermain'," imbuhnya.
Baca Juga : Frenkie de Jong, Si Penyuka Bakso Saingan Nyata Lionel Messi di Barcelona!
Dalam laga melawan Ajax Amsterdam, tim asuhan Mauricio Pochettino harus rela menelan kekalahan dengan skor tipis 0-1.
Gol semata wayang Ajax dicetak oleh Dony Van den Brek pada menit ke-15 pertandingan babak pertama.
Source | : | bolastylo.bolasport.com,BT Sports |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR