BolaStylo.com - Momen Idul Adha, pastikan olahan masakan daging kurban benar dan gizi yang terkandung dapat mencukupi kebutuhan tubuh.
Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu (11/8/2019) pasti banyak orang yang tengah mengolah masakan dengan daging kurban.
Daging merupakan sumber protein hewani terbaik dengan kandungan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
Salah satu fungsi yang diberikan oleh asam amino adalah membantu perbaikan dan mengganti jaringan serta sel tubuh yang rusak.
Selain itu, daging juga mengandung zat besi yang bermanfaat bagi kesehetan reproduksi manusia.
Baca Juga: PSSI 'Ngotot' Kongres Pemilihan Komite Eksekutif Dipercepat, Tetapi FIFA Menolak
Dilansir BolaStylo.com dari kompas.com, berikut ini merupakan cara mengolah dan mengonsumsi daging dengan benar.
Menurut sebuah peneltian, batas aman konsumsi daging merah adalah sebanyak 50 hingga 100 gram per harinya.
Terlalu mengonsumsi daging dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung dan kanker usus karena daging tersebut mengandung lemak jenuh.
Kemudian jenis daging yang dikonsumsi juga sangat penting agar kondisi kesehatan tubuh terjaga.
Baca Juga: Belum Merumput, Bocah Anyar Arsenal Sudah Lampaui Rekor Aubameyang!
Momen Idul Adha biasanya banyak yang mendapat daging kurban, termasuk jenis daging merah.
Yang dimaksud dengan daging merah adalah daging yang berasal dari hewan mamalia seperti sapi, domba dan kambing.
Memilih potongan daging merah merupakan langkah pertama yang harus dilakukan, jangan lupa pisahkan bagian lemak yang menempel.
Baiknya, hindari cara mengolah daging dengan digoreng, memanggang adalah cara yang lebih sehat dan aman untuk kesehatan.
Baca Juga: Kesempatan Kedua Mantan Anak Buah Sir Alex Ferguson di Man United Usai 'Mimpi Buruk' di Chelsea
Berikut ini tips mudah mengolah daging agar sehat dikonsumsi oleh manusia.
Baca Juga: Absen Membela Arsenal, Oezil dan Kolasinac Mendapat Penjagaan 24 Jam Nonstop!
Source | : | Kompas.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR