Lima tahun setelah memberi gelar Piala Uber untuk Indonesia, Tati berhasil mengemas medali perunggu di Kejuaraan Dunia 1980.
Setahun kemudian ia memutuskan untuk pensiun, setelah itu kehidupan yang dijalani Tati berubah drastis.
Sempat ditawari untuk menjadi pelatih PB Tangkas, namun Tati menolak tawaran tersebut karena menganggap dirinya tak berbakat menjadi pelatih.
Keputusan mengejutkan justru diambil Tati Sumirah pasca memustuskan pensiun sebagai atlet bulu tangkis.
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas.com, demi menyambung hidup, Tati memilih bekerja sebagai seorang kasir di apotek kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Meski demikian, rekan-rekan Tati Sumirah yang mengetahui hal tersebut tak diam begitu saja.
Source | : | Kompas.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR