BolaStylo.com - Pemantau bakat timnas Inggris, Wesley Awad melihat bakat terpendam yang dimiliki oleh wonderkid berusia 14 tahun asal Indonesia, Krisna Sulistia.
Semua bermula ketika pemantau bakat (koordinator) Garuda Select, Wesley Awad melihat Krisna Sulistia bermain dalam ajang Piala Soeratin.
Wesley Awad, yang pernah menjabat sebagai pemantau bakat timnas Inggris mengaku melihat sesuatu yang spesial dibalik gaya permainan Krisna Sulistia.
Menurut Awad, Krisna Sulistia memiliki teknik dan keseimbangan di atas rata-rata pemain lokal.
Dari pengamatan mantan koordinator akademi Crystal Palace itu, Krisna mampu melihat peluang ketika dalam suatu pertandingan.
Baca Juga: Buntut Pernyataan Kontroversi Komentator Liga 1, Sanksi Tegas Menanti
Selain itu, yang membuatnya takjub ialah mengingat usia sang pemain masih 14 tahun, yang terbilang masih sangat belia.
Oleh karena itu, ia berharap Krisna Sulistia mau masuk dalam program Garuda Select jilid dua.
Dilansir BolaStylo.com dari Mola, Krisna tengah dipersiapkan untuk bergabung di sisa program Garuda Select jilid dua yang berlangsung hingga akhir April 2020.
Walaupun masih berusia 14 tahun, Wesley Awad yakin Krisna Sulistia mampu bersaing dengan para punggawa Garuda Select yang rata-rata tiga tahun lebih tua darinya.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Saingan Marcus/Kevin Ditinggal Pelatihnya Mundur
Rencana memasukan Krisna ke dalam program Garuda Select ditujukan untuk melatih sang pemain dengan melawan tim yang berkualitas tinggi.
Sehingga, calon wonderkid baru Indonesia itu mampu berkembang lebih bagus dengan cepat.
Krisna Sulistia diharapkan akan menjajal kekuatan beberapa akademi tim besar Liga Inggris, seperti Leicester City, Arsenal, dan Manchester City.
Selebihnya, Wesley Awad berharap Krisna Sulistia segera bergabung dengan skuat Garuda Select.
Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Panggil 3 Pemain Piala Soeratin, Indra Sjafri: Terima Kasih untuk PSSI
Source | : | bolastylo.bolasport.com,Mola TV |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR