Ronaldo pun pergi tidur, sayangnya ia justru mengalami kejang dan ketika ia bangun, pemain lain dan dokter sudah mengelilinginya
Tes medis tidak menunjukkan sesuatu yang abnormal, ia pun merasa baik-baik saja dan meminta pelatih Timnas Brasil saat itu, Mario Zagallo untuk memainkannya.
Ronaldo pun tetap bermain, namun tampaknya kondisinya yang sempat kejang mempengaruhi seluruh tim.
Kala itu, Brasil kalah telak dari Prancis di babak final dengan skor 0-3.
Di Piala Dunia 2002, Ronaldo tak ingin mengulangi hal yang sama.
Saat rekannya memilih beristirahat dan tidur siang sebelum laga final, Ronaldo ogah melakukannya.
Baca Juga: Ada Alasan Mulia di Balik Keinginan Mike Tyson Kembali Bertinju di Usia 53 Tahun
Ia yang takut kejadian 4 tahun lalu akan terjadi kembali pun meminta rekan setimnya Dida untuk menemaninya agar dirinya tak tidur.
"Final 2002 adalah pada saat yang sama dengan yang di Paris. Setelah makan siang, semua orang pergi tidur siang dan saya berpikir: 'Saya tidak ingin tidur.' Saya menemukan Dida dan mengatakan kepadanya, 'Tidak, kamu tetap bersamaku.' Saya tidak tidur hari itu, takut kalau itu terjadi. akan terjadi lagi," tuturnya sebagaimana dilansir dari Marca.
Ketakutan Ronaldo yang membuatnya tetap terjaga agar tak mengalami kejang itu tampaknya efektif untuk keberhasilan dirinya dan Timnas Brasil.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR