"Tidak ada efek samping, dan kami yakin bahwa sel kanker yang dirawat dengan cara ini tidak akan pernah aktif lagi," ujar Peer.
Pee mengklaim, penemuannya bahkan dapat memperpenjang harapan hidup pasien penderita kanker.
Baca Juga: Ampuh Jadi Obat Kanker, Sirsak Dilarang Dikonsumsi 6 Penderita Penyakit Ini
"Teknologi tersebut dapat memperpanjang harapan hidup pasien kanker dan kami berharap, suatu hari, menyembuhkan penyakitnya," ujar pakar kanker dari Universitas Tel Aviv itu.
Peer berharap metode ini suatu saat dapat menggantikan pengobatan kemoterapi.
“Jika kita bisa menggunakan teknologi ini, maka dalam tiga perawatan kita bisa menghancurkan tumor."
Baca Juga: Lebih Ampuh dari Obat, Rutin Minum Jus Sirsak Bisa Cegah Penyakit Mematikan
"Teknologi ini secara fisik dapat memotong DNA dalam sel kanker, dan sel tersebut tidak akan bertahan,” ucap Peer.
Penelitian ini menggunakan teknologi pengeditan genom menggunakan nanopartikel lipid yang ditargetkan untuk terapi kanker.
Para ilmuwan menggunakan teknik ini pada ratusan tikus, dan Peer mengatakan metode tersebut berpotensi digunakan pada manusia dalam dua tahun mendatang.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR