BolaStylo.com - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto mengevaluasi kekalahan Praveen Jordan/Melati Daeva Otavianti di perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Langkah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti untuk meraih medali Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti di perempat final.
Pada laga perempat final, Praveen/Melati kalah dari wakil China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dalam permainan cepat selama 35 menit, dengan skor 21-17, 21-15.
Setelah gugur, Praveen/Melati meminta maaf kepada para penggemar Indonesia, karena gagal menyumbang medali untuk Tanah Air.
Terlebih lagi, Melati mengaku bahwa mereka melakukan banyak kesalahan saat bertanding melawan ganda campuran China itu hingga membuat mereka kalah.
"Kami mencoba yang terbaik, tetapi membuat banyak kesalahan sendiri," kata Melati dilansir dari Kompas.
"Tekanan tentu saja lebih besar di Olimpiade, tetapi kami tidak bisa menggunakan itu sebagai alasan," imbuhnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Nasib Marcus/Kevin & Georgia Bak Surga & Neraka
Melihat kekecewaan menyelimuti Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, sang pelatih, Nova Widianto pun angkat bicara.
Nova Widianto, yang menjadi pendampin Praveen/Melati di Olimpiade Tokyo 2020 menegaskan bahwa kekalahan anak didiknya merupakan kesalahannya.
Nova pasang badan dan mengakui bahwa kekalahan Praveen/Melati merupakan tanggung jawabnya.
"Kecewa pasti karena mereka ditarget meraih medali, tapi saya melihat mereka sudah maksimal hari ini," kata Nova kepada media PP PBSI.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Mimpi Buruk Gregoria Menanti di Babak 16 Besar!
"Apapun hasilnya saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang.
"Kekalahan ini tetap tanggung jawab saya sebagai pelatih, ini menjadi introspeksi saya dan tim pelatih ganda campuran," tegasnya.
karena bagi Nova, permainan Praveen/Melati di laga perempat final sudah lebih baik dan lebih ngotot dibanding fase grup.
"Kalau dari segi permainan dan gregetnya sudah bagus dibanding di fase grup lalu, sampai terakhir mereka juga tidak menyerah," ungkap Nova.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Rahasia Wakil China Kalahkan Praveen/Melati dengan Cepat
"Tapi kita harus akui lawan hari ini (Zheng/Huang main lebih bagus, kita kalah cepat terutama di permainan depan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nova menjelaskan telah menyiapkan rencana untuk Praveen/Jordan setelah Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda campuran Indonesia itu direncanakan untuk mengikuti banyak turnamen termasuk Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman.
Oleh karena itu, Nova mewanti-wanti Praveen/Melati untuk tidak patah semangat.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Rahasia Wakil China Kalahkan Praveen/Melati dengan Cepat
"Setelah ini Jordan/Melati kami fokuksan untuk turnamen-turnamen berikutnya," kata Nova.
"Masih banyak turnamen hingga akhir tahun, bahkan masih ada Kejuaraan Dunia dan Piala Sudirman. Saya rasa mereka bisa fokus ke sana.
"Tapi itu akan menjadi tantangan (bagi Praveen/Melati).
"karena sepengalaman saya, setelah Olimpiade yang penantiannya panjang lalu hasilnya kurang memuaskan, mental dan semangat pemain bisa drop.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Kata Gregoria Mariska Usai Sukses Melaju ke Perempat Final
"Itu yang saya alami dulu. Semoga ini tidak terjadi pada mereka," pesan Nova.
Terakhir, Nova menegaskan bahwa kendala terbesar Praveen/Melati adalah soal konsistensi.
"Kendala Jordan/Melati itu kan inkonsistensi. Tetapi kalau saya menyimpulkan inkonsistensi itu berasal dari faktor teknis.
"Jordan/Melati hanya punya satu pola permainan saja dan itu sudah terbaca lawan-lawannya. Ketika mainnya tidak jalan, kita tidak punya alternatif lain.
"Jujur harus kita akui pemain putri kita sekarang agak lemah terutama di defense jadi boleh dibilang peran pemain putra sangat besar." pungkasnya.
View this post on Instagram
Source | : | badmintonindonesia.org,olympics.bwfbadminton.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR