"Saya masih sempat mengingat banyak orang di tribun saya. Saat ini penuh sesak, di tengah-tengah dirangkul teman dan saya sudah nggak sadar lagi waktu itu.
Baca Juga: Membuka Mata FIFA Jika PSSI Doyan Bikin Kesalahan Sejak Dulu
"Saya baru tersadar sekitar pukul 04.00 WIB di RSUD Kanjuruhan. Kemudian baru bisa menghubungi orang tua pukul 06.00 WIB.
"Katanya jantung saya sudah baik jadi disuruh pulang. Saya gak tahu itu soal bantuan-bantuan, belum ada (yang datang).
"Saya juga masih trauma, kadang-kadang masih teringat (kejadian Tragedi Kanjuruhan). Yang saya rasakan bagian kaki ini masih sakit dan dada juga.
"Sesekali jika dibuat napas agak sesak dan sakit. Belum bisa kalau melihat seperti ke arah sinar, matahari masih silau begitu." imbuhnya.
Baca Juga: Erik Ten Hag Beberkan Kunci Kesuksesan Man United Menang di Liga Eropa!
Menurut laporan Surya Malang, Saguwanto harus mencari hutangan untuk membayar biaya perawatan infus yang harus bayar sendiri.
Nominal hutang yang dimiliki keluarga Saguwanto senilai Rp 750 ribu untuk bayar biaya infus karena orang tua yang tak mampu membayar.
View this post on Instagram
Source | : | Suryamalang.tribunnews.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR