Baca Juga: Doa Jahat Dokter Lionel Messi di Piala Dunia 2022: Saya Berharap Argentina Kalah 3x Beruntun!
Namun akhirnya, FIFA melarang Belgia mengenakan jersey itu di Piala Dunia 2022 karena dinilai mengkampanyekan suatu kelompok tertentu yakni LGBT.
Selain itu, FIFA juga melarang Belgia memakai jersey latihan pemanasan sebelum pertandingan yang dinilai terlalu warna-warni.
Sekali lagi, hal itu dinilai mengkampanyekan kelompok LBGT.
Keputusan Belgia harus mengganti jersey tandang dan tulisan Love itu disampaikan langsung oleh CEO dari RBFA, Peter Bossaert pada Senin (21/11).
"Kata cinta harus hilang, menyedihkan tetapi FIFA tidak memberi kami pilihan," jelasnya dikutip dari Mirror.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hal lainnya tidak akan diubah.
"Perlengkapan lainnya tidak berubah," tegasnya.
Oleh karena itu, timnas Belgia diyakini akan selalu memakai jersey kandang mereka selama berlaga di Piala Dunia 2022.
Setelah Inggris, Belanda dan Belgia, ada tiga tim peserta lain yang dipastikan mengikuti langkah ketiga negara itu batal mengenakan ban kapten yang berisi kampanye LGBT.
Ketiga tim tersebut ialah Swiss, Jerman, dan Denmark.
Baca Juga: Doa Jahat Dokter Lionel Messi di Piala Dunia 2022: Saya Berharap Argentina Kalah 3x Beruntun!
Jersey timnas Belgia edisi tandang buat Piala Dunia 2022. This is dope and clean ⚪️ ????????
Gimana menurut lo? @BelRedDevils pic.twitter.com/0QBAosvnVx
— Regista (@registaco) September 23, 2022
FIFA larang Belgia gunakan jersey tandang mereka karena berkaitan dengan LGBT. Di bagian leher belakang jersey De Rode Duivels terdapat tulisan 'One Love'. Ada juga motif gambar pelangi di bagian lengan, bagian samping jersey, nama dan nomor punggung pemain.
— Bolbol Eleven Football (@bolboleleven) November 21, 2022
.#QatarWorldCup2022 pic.twitter.com/XUHOkehgwy
Belgia telah diberitahu oleh FIFA untuk menghapus kata 'LOVE' dari jersey tandang mereka di Piala Dunia ????#FIFAWorldCup #Qatar2022 pic.twitter.com/y8NqZFEKfQ
— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) November 21, 2022
Source | : | Twitter,Metro.co.uk,Mirror.co.uk,Berbagai sumber |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR