BOLASTYLO.COM - Martin Odegaard tengah menikmati masa indah bersama Arsenal usai move-on dari pahitnya kehidupan di Real Madrid, sebuah fakta pun terungkap.
Statusnya kini sebagai kapten Arsenal, Martin Odegaard tengah memimpin skuad The Gunners meraih trofi Liga Inggris musim 2022-2023.
Bukan sesuatu yang mengejutkan bagi Odegaard, DNA seorang bintang yang mampu membawa timnya meraih gelar juara bergengsi.
Termasuk di saat masih berseragam Real Madrid, pria asal Norwegia ini sebenarnya memiliki keyakinan besar bakal bersinar di Santiago Bernabeu.
Akan tetapi ksempatan bermain yang jarang diberikan di El Real membuat sosoknya semakin lama semakin tersingkir.
Odegaard datang ke London Utara sebagi pemain pinjaman, sebelum dipermanenkan pada musim panas 2021 dengan mahar 30 juta poundsterling.
Mikel Arteta menjadi sosok paling berpengaruh atas pesatnya perkembangan Odegaard, namun keyakinan pria Spanyol itu sebenarnya sudah dapat tertebak.
Sejak pertama kali Real Madrid mendatangkannya dari Stromsgodset di kampung halamannya, saat usia sang pemain masih 15 tahun pada 2015 lalu.
Odegaard muda berlatih dengans sederet bintang papan atas dunia, Cristiano Ronaldo, Luka Modric, Toni Kross hingga Karim Benzema.
Baca Juga: Jelang Jumpa PSM Makassar, Luis Milla Masih Belum Move On dari Bali United
"Mereka semua sangat baik, dan orang-orang yang berbicara bahasa Inggris," ucap Martin Odegaard kepada The Player's Tribune.
"Kroos, Modric, Ronaldo - sangat memperhatikan saya pada awalnya. Mereka memberi saya nasihat dan banyak membantu saya.
"Akan tetapi sejujurnya saya tidak berpikir ada di antara mereka yang khawatir tentang pemain berusia 16 tahun dari Norwegia yang mengambil tempat di tim," imbuhnya.
Sempat optimis dengan perencaan menit bermain yang sudah matang, meskipun pada akhirnya pil pahit harus ditelan Odegaard.
Baca Juga: Taklukkan Bhayangkara FC, Pemain Argentina Ini Bawa Persita Geser Arema FC di Liga 1 2022-2023
"Kami membuat rencana ini dengan klub bahwa saya akan berlatih setiap hari dengan tim utama tetapi mendapatkan waktu bermain reguler dengan tim B," ujar Odegaard.
"Sepertinya rencana yang cerdas pada saat itu, tetapi berhasil sehingga saya akhirnya tidak menemukan tempat saya dengan salah satu grup.
"Dengan tim B, saya tidak bersama mereka secara teratur jadi saya tidak menemukan hubungan itu. Di tim pertama, saya hanyalah anak kecil yang datang untuk berlatih.
"Saya tidak terlibat dalam pertandingan. Saya merasa agak seperti orang luar. Saya terjebak di antaranya. Saya berhenti bermain dengan semangat yang khas dari permainan saya.
Baca Juga: Telepon Erik Ten Hag Cuma Basa-basi, Mason Greenwood Ditolak Gabung Man United!
"Saya pergi agak terlalu aman untuk sementara waktu. Saya lebih khawatir tentang tidak membuat kesalahan daripada benar-benar memainkan permainan saya," imbuhnya.
Hingga di satu titik ia merasa tersisihkan, berharap andai menjadi orang Spanyol maka status kebintangannya dengan Real Madrid hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa terwujud.
"Mungkin jika saya orang Spanyol, saya mungkin diberi lebih banyak waktu untuk berkembang. Sejujurnya, saya tidak tahu," kata Odeggard.
"Pada akhirnya, itu hanyalah sifat dari mesin hype. Tidak ada perantara dalam sepak bola modern." imbuhnya.
Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Turun Gunung, Tren Buruk AC Milan Langsung Mereda?
Source | : | Thesun.co.uk |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR