BolaStylo.com - Pep Guardiola memiliki kenangan tersendiri dengan lagu milik band asal Inggris, Oasis berjudul Don’t Look Back In Anger.
Mungkin masih banyak fan Manchester City yang tidak mengetahui jika Pep Guardiola mengagumi salah satu lagu milik Oasis berjudul Don’t Look Back In Anger.
Pep Guardiola secara terang-terangan mengungkapkan alasannya menyukai milik band yang pernah dipimpin Noel Gallagher itu.
Rupanya Pep Guardiola memiliki kisah mengharukan dibalik kekagumannya dengan lagu yang dirilis pada 1996 itu.
Pep Guardiola menyampaikan secuil kisahnya tersebut dalam sebuah wawancara bersama BBC Radio 5 Live.
Baca Juga : Klasik dan Lawas, Selera Musik Inspiratif dalam Hidup Pep Guardiola
Manajer Manchester City ini menjelaskan betapa sejumlah karya musik sangat berharga dan memiliki peran penting dalam hidupnya, termasuk lagu Don’t Look Back In Anger.
Ketika menyebut lagu Don’t Look Back In Anger, Pep Guardiola mengaku lagu tersebut adalah sebuah mahakarya karena disukai banyak orang di Kota Manchester.
Selain itu, lagu ini ternyata menjadi kenangan Pep Guardiola ketika istri dan dua anak perempuannya selamat dari serangan teror bom bunuh diri.
Teror bom itu terjadi saat konser Arian Grande di Manchester Arena, Inggir, pada 2017 lalu dan kabarnya menewaskan sebanyak 22 orang serta ratusan lainnya luka-luka.
Baca Juga : Pembelaan Presiden Juventus soal Kasus Pemerkosaan Cristiano Ronaldo
"Aku suka lagu ini. Kamu tidak bisa membayangkannya. Lagu itu membuatku merasa dalam versi terbaik diriku ketika mendengarkan. Lagu itu sebuah mahakarya. Setiap kami pergi, kami selalu menyanyikan lagu ini bersama-sama. Aku menyukainya," ucap Pep Guardiola dikutip BolaStylo dari Daily Mail.
"Aku menyukainya setelah apa yang terjadi di Manchester Arena. Sekarang ini menjadi lagu untuk banyak orang, Kau tahu? Seperti dalam video ketika semua orang terdiam lalu ada perempuan mulai menyanyikan lagu ini dan semua orang mengikutinya. Itu adalah sebuah momen, yang juga membuatku dan keluargaku tersentuh," tutur pria asal Spanyol itu.
Ketika teror bom terjadi, mantan pelatih Bayern Muenchen itu berada di rumah bersama putranya Marius.
Sementara sang istri, Cristina Serra dan dua anak putrinya, Valentina dan Mariana tengah berada di konser Ariana Grande.
The @ManCity boss Pep Guardiola's wife and daughters were at the Manchester Arena the night of the 2017 attack.
Hear the *Exclusive* podcast with #MCFC's Pep Guardiola and @GuillemBalague on BBC Sounds ????https://t.co/7BHvOTMa89 pic.twitter.com/u18D8hXm8t
— BBC Sounds (@BBCSounds) October 25, 2018
"Ketika teror terjadi, aku di rumah dengan putraku dan istri beserta anak gadisku berada di Manchester Arena," lanjut Pep Guardiola bercerita.
Saat itu Cristina Serra memang sempat memberi kabar kepada Pep, namun komunikasi tidak berjalan lancar karena saluran telponnya terputus.
Mengetahui sang istri dalam bahaya, Pep Guardiola pun langsung menyusulnya ke Manchester Arena.
Beruntung, istri dan dua anak gadis Pep Guardiola selamat dari teror mengerikan saat itu.
"Istriku menelpon tapi komunikasinya langsung terganggu. Dia sempat berkata 'terjadi sesuatu dan berlari, aku tak tahu ada apa', setelah itu telepon terputus," ujarnya.
Baca Juga : Akun Twitter Resmi AS Roma Kembali Berulah Gara-gara Foto Sunderland
"Saya coba telepon balik tapi tak bisa. Lalu kami pergi ke Arena dan setelah lima atau enam menit, dia menelpon lagi dan bilang, 'kami sudah di luar, kami akan pulang ke rumah'," ungkap Pep Guardiola.
Dalam pengakuannya, Pep Guardiola mengaku mendapatkan pelajaran hidup dari kejadian tersebut.
"Pada akhirnya kami beruntung. Banyak orang jadi korban dan kami beruntung. Hidup itu seperti ini. Kita ada di posisi yang lebih baik dari banyak orang yang kurang beruntung," tegas pelatih berusia 47 tahun itu.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR