Akan tetapi Heaney kembali bersemangat setelah melihat foto dua putrinya dan ingin tetap menemani anak-anaknya dalam kondisi sehat.
Ia berusaha mempelajari nutrisi, latihan beban, dan pola kerja tubuh seiring bertambahnya usia.
"Aku ingin terus bersama mereka setiap hari," kata Heaney.
"Aku mulai memahami lebih dalam tentang kebutuhan tubuhku, dan apa yang aku butuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan," kata dia.
Tingkat stres, tanggung jawab keluarga, hingga kematian ibunya membuat Hey sempat kembali ke kebiasaan buruknya.
Bobotnya bahkan sempat naik sekitar 13,6 kilogram setelah sebelumnya sempat turun 18 kilogram.
Baca Juga : 3 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa Agar Sukses Turunkan Berat Badan, Patut Dicoba
Heaney kemudian menyadari bahwa mental mempengaruhi program penurunan berat badan.
Ia berlatih keras untuk mengikuti Long Island Marathon, dan berhasil menyelesaikan lari sepanjang 20 kilometer, karena mengingat semangat yang pernah diberikan oleh ibunda.
Heaney akhirnya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 49,8 kilogram dan merasa lebih baik ketimbang saat menjadi atlet.
"Masalah lututku hilang, sakit punggung tidak lagi dirasa, dan aku bisa bernafas dengan lega lagi," tutur dia.
Menurut Heaney, keberhasilannya menurunkan berat adalah soal target harian dan perasaan bahagia ketika menjalani olahraga di gym.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR