BolaStylo.com - Kinerja Unai Emery sebagai pelatih Arsenal ternyata lebih buruk daripada Arsene Wenger setidaknya dengan catatan statistik.
Saat memutuskan meninggalkan Arsenal, Arsene Wenger tidak memberikan nama calon suksesornya.
Manajemen Arsenal pun kemudian memilih Unai Emery sebagai penerus Arsene Wenger.
Unai Emery bergabung dengan Arsenal sejak 2018 dengan durasi kontrak selama empat tahun.
Baca Juga: Live Streaming PSIS Semarang Vs Persebaya, Menanti Debut Pemain Asing!
Kini mantan pelatih PSG itu merasa berada di bawah tekanan menyusul rentetan hasil buruk selama melatih Arsenal.
Pada awal musim ini, sebenarnya Arsenal telah mengantongi dua laga awal dengan kemenangan pada Liga Inggris 2019-2020.
Akan tetapi, dalam tiga pertandingan kemudian, Arsenal mengalami hasil negatif dengan satu kekalahan saat berjumpa Liverpool.
Baca Juga: Petarung Ini Akui Temukan Cara Hentikan Khabib Nurmagomedov di Atas Ring
Dua hasil lainnya berakhir dengan imbang saat berhadapan dengan Tottenham Hotspurs dan Watford.
Praktis hal ini membuat pendukung Arsenal menjadi frustasi melihat klub kebanggaanya bermain tidak baik.
Apalagi selama membesut Meriam London, Emery masih belum mampu menyelesaikan pekerjaan rumah seperti masalah pertahanan.
Baca Juga: Akibat Pernah Nikung Istri Orang, Mauro Icardi Dikucilkan 2 Pemain PSG
Masalah pertahanan telah menjangkiti Arsenal selama bertahun-tahun pada akhir kepengurusan Wenger hingga Emery.
Kini dikutip BolaStylo.com dari The Sun, ada perbendangan periode kepelatihan Wenger dan Emery dalam 43 pertandingan terakhir.
Berdasarkan statistik, ternyata Arsenal di bawah kepemimpinan Wenger menunjukkan hasil lebih baik dalam hal mencetak gol.
Baca Juga: Sering Dikira Bikin Gemuk, Cokelat Ternyata Kaya Manfaat hingga Kurangi Kolesterol
Saat itu Meriam London berhasil mencatat 2,02 rata-rata gol daripada era Emery yang hanya dengan 1,88 gol.
Selain itu, Wenger juga lebih baik dalam hal mengantisipasi kebobolan dengan rata-rata 1,23 setiap pertandingan dibanding Emery, yakni 1,37.
Emery dan Wenger dalam hal ini masih menggunakan beberapa pemain lama di posisi penjaga gawang dan bek.
Terutama Emery masih mengandalkan Bernd Leno sebagai kiper yang merupakan warisan Wenger.
Dari sisi bek warisan Wenger, di Arsenal masih ada Sokratis, Hector Bellerin, Skhodran Mustafi, Rob Holding, dan Callum Chambers.
Emery hanya membeli William Saliba, Kieran Tierney, dan David Luiz untuk posisi bek.
Dalam hal masalah tendangan, lagi-lagi era pria kelahiran Prancis itu lebih baik dengan rata-rata 15,7 daripada Emery dengan angka 12,4 setiap laga.
Tendangan tepat sasaran pun lebih banyak saat Wenger masih melatih Arsenal ketimbang pria asal Spanyol tersebut dengan 6,3 dan 4,6 rata-rata per pertandingan.
Tentu hal ini menjadi keprihatinan Emery pasalnya saat ini masih memiliki dua striker hebat era Wenger seperti Pierre Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette.
Untuk menambah daya gedor, Emery juga membeli Nicolas Pepe sebagai tandem dari mereka berdua.
Akan tetapi, Nicolas Pepe masih belum menemukan peforma terbaiknya saat masih membela Lille dahulu sehingga belum mencetak gol sekalipun.
Selain itu secara ball possession, di era Wenger lebih unggul dengan mencatat 61,1% daripada 57,9% ketika Emery melatih.
Melihat statistik Arsenal era Wenger dan Emery ini membuat publik menjadi cemas.
Pasalnya pendukung Arsenal sangat berharap banyak agar Emery dapat membuat klub asal London Utara itu menjuarai Liga Inggris.
Namun, Emery masih belum bisa memberikan apapun kepada publik London Utara setelah menjadi pelatih selama setahun.
Source | : | Thesun.co.uk |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR