BolaStylo.com - Kerokan dianggap sebagai salah satu cara pengobatan tradisional yang mampu mengatasi beragam penyakit dan menjaga kesehatan.
Kerokan populer di Indonesia sebagai salah satu cara untuk mengusir masuk angin dan meriang.
Kerokan menjadi populer karena mudah dan murah untuk dilakukan bagi semua orang.
Namun nyatanya, pengobatan tradisional ini bisa memberikan dampak yang berbahaya bahkan mengerikan terhadap kesehatan seseorang.
Meskipun secara umum, metode ini sebenarnya cukup aman untuk dilakukan dalam beberapa kondisi tertentu.
Berikut beberapa dampak berbahaya dan mengerikan kerokan terhadap kesehatan seseorang.
Baca Juga: Diluar Aroma Mistisnya, Rutin Makan Daun Kelor Bisa Jauhkan Deretan Penyakit Berbahaya
1. Menyebabkan memar dan bengkak di area yang dikerok
Hal ini disebabkan oleh proses kerokan yang membuat pembuluh darah kapiler (kecil di bawah permukaan kulit) pecah.
Wajarnya, proses kerokan hanya menimbulkan memar dan warna merah pada permukaan kulit yang dikerok.
Namun, pada beberapa kasus ternyata hal ini bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di area kulit yang dikerok.
Meski cukup berbahaya, pembengkakan ini bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.
Baca Juga: Minum Soda Pada 2 Waktu ini Tingkatkan Resiko Kena Penyakit Jantung!
2. Beresiko menimbulkan perdarahan
Selain itu, proses kerokan juga bisa menyebabkan terjadinya perdarahan.
Jika tekanan yang diberikan ke kulit terlalu berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar saja.
Melainkan juga dapat menimbulkan terjadinya perdarahan minor pada tubuh yang dikerok.
Baca Juga: Sembari Menunggu Vaksin Covid-19, Tanaman Ini Bisa Membantu Tubuh Lawan Corona!
3. Beresiko memicu penularan penyakit
Dampak satu ini dapat dikatakan yang paling berbahaya dari yang lainnya.
Keluarnya darah dari permukaan kulit secara tidak langsung juga membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah.
Apalagi, jika koin yang digunakan untuk kerokan tidak steril yang bisa jadi digunakan oleh orang lain dan menaikan potensi penularan penyakit.
Baca Juga: Yuk Kenali Ciri-ciri Bakso Berformalin dan Boraks Agar Tak Tertipu!
4. Menyebabkan nyeri berlebih
Dampak satu ini tidak terjadi kepada banyak orang dan biasanya hanya terjadi pada orang yang tidak bisa menahan sakitnya dikerok.
Apabila kita termasuk tipe orang yang tidak tahan merasakan sakit, maka akan timbul nyeri berlebih saat dikerok, ataupun saat sebelum dikerok dan sesudahnya.
Baca Juga: Begini Cara Atasi Osteoporosis agar Tulang Tetap Kuat pada Usia Lanjut
5. Tidak semua orang cocok dikerok
Terapi seperti ini yang berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler nyatanya tak cocok bagi semua orang.
Terdapat beberapa tipe orang yang sebaiknya menghindari terapi kerokan, seperti:
View this post on Instagram
Source | : | sajiansedap.grid.id |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR