Kenali Daun Dewa, Si 'Penyambung Nyawa' yang Punya Segudang Manfaat
Daun dewa (Gynura procumbens) untuk mengobati berbagai penyakit.
BolaStylo.com - Terdapat tanaman bernama daun dewa yang sering dijuluki sebagai 'penyambung nyawa' ternyata banyak tumbuh di Indonesia dan punya segudang manfaat.
Daun Dewa (gynura divaricata) merupakan sejenis tanaman herbal yang tumbuh di ketinggian 200 hingga 800 mdpl (meter dari permukaan laut).
Berasal dari Burma (Myanmar) dan Tiongkok, daun dewa sekarang sudah banyak ditemukan tumbuh dan berkembang di Pulau Sumatra, Jawa, dan Bali.
Tanaman yang termasuk golongan terna ini tumbuh tegak dengan tinggi antara 30-45 cm, dengan panjang daun 20cm dan lebar 10cm.
Daun pada tanaman ini berbentuk tunggal yang tersebar mengelilingi batang dan bertangkai pendek bulat lonjong yang berdaging.
Ciri lainnya ialah ada empat ujung lancip, dengan tepi bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, berwarna hijau.
Daun dewa sendiri terkadang juga disebut dengan nama beluntas Tiongkok dan berjuluk sebagai si 'penyambung nyawa' karena mujarab sebagai obat tradisional.
Baca Juga: Iseng Rutin Minum Jus Mentimun Selama Seminggu, Wanita Ini Kaget Alami Perubahan Luar Biasa
Daun dewa dijuluki penyambung nyawa karena kandungan fitokimia di dalamnya yang ampuh mengobati beragam penyakit dari ringan sampai berbahaya.
Berikut ini tim redaksi BolaStylo hadirkan segudang manfaat daun dewa bagi kesehatan.
1. Mengobati kanker
Berbagai ramuan tradisional yang telah termuat dalam beberapa penelitian membuktikan tanaman ini sejak dulu digunakan untuk mengobati segala jenis kanker.
Jurnal Universitas Sains Malaysia menyebutkan senyawa protein peroksidase dalam daun dewa disinyalir mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan tumor.
2. Mengobati diabetes
Daun dewa mampu mengobati sakit diabetes karena memiliki kandungan yang dapat menginduksi efek hipoglikemik
Efek hipoglikemik ini mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan sehingga efektif untuk mengatasi diabetes.
Baca Juga: Cuma Makan Brokoli Hijau, 5 Perubahan Luar Biasa Ini Bisa Kamu Dapatkan
3. Mengobati penyakit jantung, darah tinggi/hipertensi dan stroke
Seperti diketahui, kardiovaskular menjadi salah satu faktor utama bagi seseorang dapat terserang darah tinggi atau hipertensi.
Jurnal Frontiers in Pharmacology membuktikan ekstrak daun dewa mampu membuat penurunan dalam detak jantung, dan efek ionotropik negatif pada atrium.
Selain membantu aktivitas kardiovaskular untuk mengataso hipertensi, daun dewa juga disinyalir dapat mencegah dan mengobati stroke.
Hasil penelitian dan temuan ini pun sudah diujikan dan diterbitkan dalam jurnal tim riset dari Universiti Sains Malaysia.
Baca Juga: Bukan Mengurangi Berat Badan, Ini 7 Alasan Diet Bagus Bagi Kesehatan
4. Mengobati sakit ginjal, hati, radang, maag dan berbagai gangguan saluran pencernaan lainnya
Jurnal Frontiers of Pharmacology menerangkan bahwa daun dewa memiliki efek gastroprotektif dan perlindungan pada organ yang bersifat menyembuhkan.
Mulai dari antihipertensi, kardioprotektif, antihiperglikemik, antikanker, antibakteri, hingga antioksidan.
Hal ini yang membuat daun dewa dijuluki sebagai si penyambung nyawa karena mengobati banyak masalah kesehatan sekaligus.
Mngkonsumsi ekstrak daun sambung nyawa ini secara otomatis akan mengobati masalah sistem pencernaan karena mampu menghilangkan racun dalam tubuh.
5. Mengobati batuk dan muntah darah, pendarahan pada kehamilan serta masalah pendarahan lain
Daun dewa secara efektif bisa menyembuhkan berbagai macam batuk.
Termasuk batuk disertai muntah darah yang biasanya menandakan gangguan serius bagi kesehatan.
Selain itu, daun dewa bisa juga untuk menghentikan pendarahan pada kehamilan.
6. Mengobati kutil dan merawat kulit serta wajah
Kutil adalah istilah lain dari papilloma, sejenis tumor jinak yang ada pada kulit yang disebabkan oleh penebalan berlebihan pada lapisan luar kulit.
Karena bisa mengatasi tumor dan sel kanker, daun dewa juga ampuh untuk mengobati kutil.
Daun dewa dapat digunakan secara alami untuk mengobati permasalahan kulit, termasuk kutil hanya dengan menumpuk beberapa daun dan menempelkannya dengan selotip.
Selain itu, daun dewa juga dapat digunakan untuk merawat kulit dan wajah karena dapat menutrisi kulit dengan antioksidan, efek anti inflamasi, dan anti-ulcerogenik.
7. Mengobati masalah rematik
Gangguan kesehatan yang terjadi pada sendi tulang seperti rematik bisa dihilangkan hanya dengan minum ramuan daun dewa.
Cukup dengan minum rebusan daun dewa atau ramuan dari rebusan daun dewa dicampur dengan jahe merah saja, rematik bisa hilang.
8. Mengobati keseleo dan luka
Keseleo dapat diobati secara alami hanya dengan meminum ramuan dari rebusan daun dewa yang dicampur dengan curcuma aeruginosa dan temulawak 2 kali sehari.
Selain itu, tumbukan dari daun dewa juga ampuh mengobati luka bakar dan luka memar lebam lainnya.
Cukup tumbuk dari umbi daun dewa dicampur dengan gula merah, gunakan dan ambil di tempat yang tepat dan balut dengan kain bersih.
Kemudian untuk mengobati memar, haluskan dari daun daun gynura yang dicampur dengan beberapa daun tanaman jarak dan meletakkannya di atas memar.
Baca Juga: Mengenal 5 Khasiat Buah Naga, Si Sehat yang Berbahaya Jika Dikonsumsi dalam Kondisi Tertentu
9. Mengatasi masalah haid pada wanita dan meningkatkan kesuburan pria
Sebuah penelitian pada hewan telah membuktikan daun dewa secara signifikan meningkatkan jumlah sperma, motilitas sperma, dan mengurangi persentase kematian sperma.
Daun dewa juga menunjukkan memiliki sifat afrodisiak yang mempengaruhi peningkatan kesuburan dan berperan penting dalam spermatogenesis.
Sementara itu, daun dewa juga efektif mengatasi masalah haid atau menstruasi pada wanita.
Daun dewa memiliki manfaat meredakan rasa nyeri dan tak nyaman dari siklus menstruasi yang tidak teratur.
Cara mengobati hanya dengan meminum ramuan dari rebusan atau dihaluskan daun dewa dicampur dengan sedikit arak yang telah dipanaskan.
Baca Juga: Tak Selamanya Sehat, 5 Jenis Sayuran Ini Justru Bisa Bikin Sakit
View this post on Instagram
| Source | : | intisari |
| Penulis | : | Reno Kusdaroji |
| Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR