BOLASTYLO.COM - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi memberikan komentar terkait penampilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjalani musim 2022 dengan kurang memuaskan.
Pasalnya, pasangan yang akrab disapa Minions itu belum sekalipun meraih gelar juara di musim ini.
Selain itu, Minions juga hanya mampu meraih dua gelar juara di musim 2021 lalu.
Dua gelar juara yang berhasil diraih Minions musim lalu adalah Hylo Open 2021 dan Indonesia Open 2021.
Terlepas dari berbagai faktor lainnya, pasangan Marcus/Kevin terpaksa turun dan bertengger di peringkat kedua BWF.
Baca Juga: Usai Tragedi Kanjuruhan, Ini Seruan Marck Klok untuk Para Suporter
Pasangan asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi mampu menduduki peringkat satu dunia.
Pasangan Hoki/Kobayashi berhasil berada di ranking 1 dunia karena sukses meraih berbagai gelar juara.
Musim lalu, mereka sukses meraih gelar Juara Dunia 2021 dan BWF World Tour 2021 sebagai prestasi gemilangnya.
Kemudian di musim ini, Hoki/Kobayashi sukses meraih gelar Thailand Open 2022 dan Malaysia Open 2022.
Atas merosotnya peformas Marcus/Kevin ini, sang pelatih Herry IP lantas buka suara.
Pertama-tama, Herry IP mengatakan jika penampilan Marcus/Kevin di lapangan sudah banyak diketahui oleh para lawannya.
Baca Juga: Denmark Open 2022 – Beban Berat Minions Disuruh Mengulang Kejayaan 3 Tahun Lalu
“Setelah turun peringkat, mereka menjadi sorotan. Pastinya ada strategi setelah itu, tetapi sedikit banyak orang juga sudah tahu karena sering bertemu Marcus/Kevin."
"Lawan sudah mempelajari kelebihan dan kekurangan mereka,” kata Herry IP dilansir dari BolaSport.com.
Oleh karena itu, Herry menjelaskan bahwa harus ada perubahan pada permainan Minions.
Salah satunnya yakni mengatur dan mensiasti strategi saat pertandingan berlangsung.
“Sekarang tinggal bergantung saat bertanding di lapangan. Strateginya yang jauh lebih penting."
"Kalau menurut saya, strategi itu jauh lebih penting saat naik gim pertama dan kedua. Kadang-kadang strategi disiapkan sebelum pertandingan.”
Baca Juga: Masih Belasan Tahun, Muka Melepuh Aremania Korban Gas Air Mata
“Pemain dunia setiap hari bertanding tentunya ada perubahan. Kalau pemain muda, pasti naik kemampuannya karena mereka latihan kontinyu."
"Yang jauh lebih penting strategi saat sedang bertanding,” ungkapnya.
“Berbuat apa, strateginya seperti apa. Kita lihat fakta di lapangan, kadang-kadang strategi yang kita buat di lapangan saat prakteknya tidak ketemu karena musuh juga bisa mengubah strategi."
"Jadi, kita harus atur strategi saat di lapangan.”
Lebih jauh Herry IP menjgakui bahwa salah satu alasan dibalik peforma Minions menurun adalah faktor cedera Marcus Fernaldi.
Menurut Herry, Sinyo (panggilan akrab Marcus) saat ini masih harus melakukan berbagai program pemulihan, salah satunya masalah berat badan.
Baca Juga: Masih Belasan Tahun, Muka Melepuh Aremania Korban Gas Air Mata
"Efek Marcus turun berat badan kemarin pasca operasi pasti makannya tidak teratur. Otomatis berat badannya naik.
"Menjelang pertandingan, dia merasa berat badannya naik, badannya berat sehingga dia mengambil inisiatif menurunkan berat badan,” ucap Herry IP.
"Idealnya Marcus itu beratnya 69-70 kg. Sebenarnya berat 68-69 kg idealnya. Kalau terlalu ringan tenaganya juga tidak ada.
"Terlalu berat, pergerakannya terganggu. Setelah operasi, Marcus turun beratnya 6-8 kg selama beberapa bulan prosesnya, tidak drastis.”
"Ada programnya dan ditangani dokter gizi pelatnas dan mungkin Sinyo (sapaan akrab Marcus) ada treatment khusus yang dia jalani,” tuturnya.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Tampil Menggila di Dua Laga, Bima Sakti Sentil yang Jumawa
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR