"Itu bohong, kami lebih suka dia tidak bermain," tegasnya.
"Tetapi jujur saja, saya selalu lebih suka pemain terbaik untuk bermain," jelasnya.
Lebih lanjut, Paulo Bento pun marah-marah terkait jadwal pertandingan yang begitu ketat.
Menurutnya, jarak antara pertandingan grup terakhir dan fase grup untuk Korea Selatan sama sekali tak menguntungkan.
"Setelah kelelahan fisik dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, ada juga kelelahan emosional usai laga melawan Portugal," ucap Bento.
"Saya memutuskan untuk membiarkan para pemain beristirahat kemarin dan kami baru latihan lagi pagi ini," jelasnya.
Adapun Bento juga mengatakan bahwa jadwal antar pertandingan yang terlalu mepet disebut lebih menguntungkan Brasil ketimbang Korea Selatan.
"Tentu saja itu menjadi beban tim, ini beban tambahan dibandingkan dengan Brasil," jelasnya.
"Brasil bisa mengubah susunan pemain untuk pertandingan terakhir mereka."
"Mereka melakukan sesuatu yang tidak dapat kami lakukan di pertandingan terakhir," jelasnya.
Baca Juga: Kondisi Terikini Rahem Sterling Usai Pulkam dari Piala Dunia 2022 Karena Rumahnya Dirampok
Padahal jika melihat laga terakhir Brasil di grup G dan Korea Selatan di grup H, sebenarnya kedua tim bermain di waktu yang bersamaan.
Laga terakhir Korea Selatan melawan Portugal dan Brasil melawan Kamerun terjadi pada Jumat (2/12/2022) waktu setempat.
Bahkan, Brasil bisa dibilang punya waktu istirahat yang lebih sedikit ketimbang Korea Selatan.
Sebab, laga Brasil vs Kamerun dimulai lebih malam dibanding laga Korsel vs Portugal.
Baca Juga: Baru 23 Tahun, Mbappe Ukir 5 Rekor di Piala Dunia 2022! Ronaldo & Pele Lewat, Messi Nyusul
Source | : | Antaranews.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR